HALUANKITA.com - Kabupaten Lombok Timur mempunyai berbagai banyak desa yang hampir semuanya namanya diangkat dari apa yang paling mencolok di sumber daya alamnya.
Seperti Desa Aikmel. Desa ini dinamakan Aikmel karena dikenal sumber mata airnya. Menurut masyarakat sekitar, Aikmel mempunyai banyak mata air.
Salah satu mata air yang lebih besar bahkan dijadikan tempat pariwisata. Dari nama Desa Aikmel itu diambil dari dua kata dalam bentuk bahasa Sasak dialek Aikmel.
Baca Juga: Jalan Provinsi Jalur Aikmel-Sembalun Belum ada Perbaikan, Pihak Desa Resah
Yakni, aik dan mel. Jika diterjemahkan artinya air dan sejuk. Jadi, Aikmel artinya air yang sejuk.
Istilah nama desa itu juga berlaku pada letak desa itu, yakni termasuk desa yang berada di dataran tinggi. Sehingga wajar sumber mata air di sini mempunyai kesejukan hampir seperti pergunungan.
Desa Aikmel terletak di Kecematan Aikmel, Kab. Lombok Timur, Provinsi NTB. Jika dibayangkan Desa Aikmel sebagai salah satu tempat yang banyak mata airnya, maka kita akan berfikir bahwa warga sekitar akan gampang mendapatkan air.
Baca Juga: ARTMEL: Sebuah Cara Melestarikan Seni dan Budaya di Aikmel
Namun ternyata tidak seperti yang kita bayangkan. Pasalnya ada beberapa mata air yang sekarang ini makin kurang debit airnya.
Hal itu disampaikan langsung oleh ketua Lembaga Pemerhati Lingkungan dan Pembangunan (LPLP) Cemara Rompes Zainuddin Amin, SH.
"Memang kami memiliki mata air yang lumayan banyak, tapi perawatannya kurang baik," ungkap Zainuddin Amin, SH di kediamannya pada 24 Mei 2023.
Baca Juga: Wujudkan Citra Masyarakat yang Kompetitif, Pemuda Aikmel Bentuk 'Formal' Kecamatan Aikmel
Dari penjelasannya, kurangnya debit air dikarenakan beberapa aspek, yang paling menonjol yakni penebangan pohon yang sebagai kestabilan debit air dan pembukaan lahan unian.
Perlu diketahui bahwa Lembaga Pemerhati Lingkungan dan Pembangunan (LPLP) Cemara Rompes adalah lembaga yang didirikan di Desa Aikmel yang kinerjanya berfokus pada penjagaan, perawatan, dan pelestarian lingkungan.